KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN

KLASIFIKASI ILMU

  • Definisi Ilmu & Ilmu Pengetahuan

Pengertian Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan alam manusia. 
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan yang lainnya. Menurut The Liang Gie (1996:88), ilmu sebagai pengetahuan, aktivitas, atau metode merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Ilmu merupakan rangkaian aktivitas manusia yang dilaksanakan dengan metode tertentu yang akhirnya metodis itu menghasilkan pengetahuan ilmiah.
Menurut W. Atmojo (1998:324) ilmu ialah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (Pengetahuan) itu.
Menurut Sumarna (2006: 153), ilmu dihasilkan dari pengetahuan ilmiah, yang berangkat dari perpaduan proses berpikir deduktif (rasional) dan induktif (empiris). Jadi proses berpikir inilah yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan.
Sedangkan menurut J.S. Badudu (1996:528), ilmu adalah: pertama, diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis; contoh: ilmu agama, pengetahuan tentang agama, ilmu bahasa pengetahuan tentang hal ikhwal bahasa. Kedua, ilmu diartikan sebagai “kepandaian” atau “kesaktian”.
Jadi, ilmu (science) merupakan pengetahuan dari proses yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan keilmiahan. Ilmu sebagai aktivitas ilmiah dapat berwujud penelaahan (study), penyelidikan (inquiry), usaha menemukan (attempt to find) atau pencarian (search). Oleh karena itu pencarian dilakukan berulang kali, maka dalam dunia ilmu kini dipergunakan istilah research (penelitian) untuk aktivitas ilmiah guna menemukan pengetahuan baru.
Pengertian Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ([KBBI]) pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Menurut Notoatmodjo (2011) pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah seseorang dalam melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra meliputi pancamanusia yaitu indra penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indra rasa, dan indra raba.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam tindakan seseorang (over behavior).Pengetahuan juga diartikan sebagai informasi yang secara terus menerus diperlukan oleh seseorang untuk memahami pengalaman (Potter et al, 2005)
Secara umum, Pengertian ilmu pengetahuan adalah suatu sistem berbagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode tertentu. Secara etimologi, ilmu berasal dari bahasa arab dari kata ilm yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahuai. Jadi dapat artikan bahwa ilmu pengethuan adalah memahami suatu pengetahuan. 

  • Sejarah Ilmu Pengetahuan

Periode atau sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa :
1. Zaman Pra Yunani Kuno (Zaman Purba)
a) Zaman Batu Tua
Disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar 4 juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, diantaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang,menganal cocok tanam dan berternak,serta dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem trial and error (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know how (tahu caranya). Pada zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut sebagai manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya-karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.
b) Zaman Batu Muda
Berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikasikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan simbol),kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu ) dan kemampuan menghitung. Dan dalam zaman ini juga berkembang masalah perbinatangan,matematika dan hukum.
c) Zaman Logam
Berlangsung dari abad 20SM-6SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari,bahkan sebagai perhiasan,peralatan masak,atau bahkan peralatan perang. Pada masa ini didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari perunggu dan besi. Seni membuat patung menjadi karya fenomnal pada masanya dan pada masa ini manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal membaca,menulis dan berhitung.
2. Zaman Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang menyempurnakannya.Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masanya, yaitu :
a)  Thales (624-545 SM) dari Miletus.
Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Yesus terlahir, muncullah sosok pertama dari tridente Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara berfikir mitologis masyarakat Yunani dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan muhibah. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
b) Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
c)  Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
d)  Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna.
e)  Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
3. Zaman Pertengahan
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.
Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
4. Zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.
Tokoh-tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
a. Nicolaus Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekunom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di matahari).
b. Galileo Galilei (1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop (dengan 32x pembesaran) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
c. Tycho Brahe (1546 M-1601 M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
5. Zaman modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson.
6. Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein.[30] Ia lahir pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi.
  • Klasifikasi Ilmu dan Karakteristiknya

Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Science)
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2. Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.

3. Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.

Karakteristik Ilmu Pengetahuan
Ilmu kerohanian, yang meliputi ilmu jiwa dan agama
Karakternya: Obyek dari ilmu ini adalah hasil keyakinan manusia atau dapat dikatakan suatu keadaan spiritual manusia.
Sifat dari ilmu ini adalah subyektif.
Hasilnya adalah manusia akan lebih memperoleh ketenangan dalam menjalani hidupnya atau dapat dikatakan manusia akan mempunyai keyakinan.
Metodologinya yaitu dengan menganalisis hasil proyeksi kegiatan spiritual yang ditampakkan dalam aplikasi kegiatan sehari-hari.
Ilmu humaniora atau ilmu kebudayaan, yang meliputi: sastra, sejarah, ilmu pendidikan, dan ilmu filsafat.
Obyeknya adalah hasil tindakan manusia.
Sifatnya subyektif.
Hasilnya adalah manusia akan lebih menghargai hasil karya manusia lainnya. Salah satu maksud humaniora yaitu meluruskan jalan untuk pendidikan yang lebih lengkap.
Metodologinya adalah menganalisis hasil karya manusia yang tampak dalam dunia empiris.
Ilmu sosial, yang meliputi: ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sosial politik, ilmu ketatanegaraan.
Obyeknya adalah hasil tindakan manusia.
Sifatnya subyektif.
Hasilnya manusia akan lebih toleran dengan manusia yang lainnya.
Ada 4 macam karakteristik pada ilmu sosial:
-Ontologi : Mengutamakan investigasi pada setiap fenomena bahwa apakah realita dapat berdiri sendiri atau berada dalam pemikiran kita saja.
-Epistemologi : Dasar pengetahuan tentang bagaimana mengerti dunia dan bagaimana mempelajari realita tersebut.
-Human Nature : Mempelajari hubungan antara manusia dan sesama manusia bahwa apakah tingkah laku manusia dapat dipastikan atau tidak.
-Metodologi : Gabungan dari ontological, epistomology, dan human nature yang berisi strategi untuk melakukan penelitian tersebut.
Dari 4 sifat dasar ilmu sosial, dipecah berdasarkan 2 pandangan dari sudut pandang subyektif dan obyektif.
Sudut Pandang Subyektif :  
• Nominalisme : Asumsi bahwa realitas sosial adalah relatif dan dunia sosial di luar individu terbuat dari sekedar nama, konsep, label, yang membantu seseorang untuk membayangkan suatu kenyataan.
• Anti-positivisme : Mencari di dunia sosial yang relatif dan hanya bisa dimengerti dari sudut pandang individu.
• Voluntarisme : Berpandangan bahwa seseorang berpikir secara otomatis dan bebas.
• Ideografis : Berdasar pandangan bahwa seseorang membuat, mengubah, dan mengerti dunia dengan mencari ilmu dengan investigasi secara subyektif.
Sudut Pandang Obyektif : • Realisme : Asumsi bahwa dunia sosial di luar individu adalah dunia nyata yang terbentuk dari sesuatu yang keras, tidak berubah dan nyata.
• Positivisme : Mencari penjelasan di dunia sosial dengan melihat segala aturan, parameter dan hubungan. Hal ini dapat dipahami dengan mengkotak-kotakkan suatu variabel tak terukur dan memberikan parameter ukuran pada variabel tersebut, kemudian membuat hubungan antar-variabel.
 • Determinisme : Berpandangan bahwa seseorang merupakan bagian yang diatur dan dipengaruhi oleh situasi dan lingkungan dimana ia berada.
• Nomotetik : Berpandangan bahwa dengan menekankan pentingnya riset berprotokol dan sistematika yang baik untuk menganalisa hubungan dan keunikan antar elemen. Menggunakan tes kuantitatif seperti survey dan tes kepribadian.
Ilmu eksakta dan tehnik, meliputi: ilmu hayat, ilmu kedokteran, ilmu farmasi, ilmu kedokteran hewan, ilmu pertanian, ilmu pasti dan alam, ilmu tehnik dan ilmu biologi.
Obyek dari ilmu pengetahuan ini adalah alam.
Sifatnya adalah obyektif.
Hasilnya manusia akan lebih memperoleh kemudahan dalam menjalankan hidup.

  • lContoh

- Ilmu alam hanya bisa menjadi pastisetelah lapangannya dibatai kedalam hal yang bahani(materil saja). Ilmu-ilmu alam akan menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
- Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkupnya dibatasi kedalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi itu cocok menjadi perawat.


Daftar Pustaka

Fathurrohman,Muhammad. .2012. Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu Pengetahuan, di https://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/18/karakteristik-dan-klasifikasi-ilmu-pengetahuan/
Ihsan,Fuad. 2010. Filsafat Ilmu . Jakarta : PT Rineka Cipta.
JR,Adisusilo Sutarjo.1983. Problematika Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Kanisius , 29.
Nugroho,Widyo dan Muchji,Achmad. 1994. Ilmu Budaya Dasar.Jakarta : Gunadarma.
Semiawan,Conny R. ,dkk.1999. Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu . Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 3.
Suriasumantri, Jujun S. 2010. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Susanto. A. 2011. Filsafat Ilmu Seuatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara.
Syafiie,Inu Kencana. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan.Bandung:PT Refika Aditama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Upacara Adat Minangkabau "

" Tarian Nusantara "

DAMPAK KEBUDAYAAN ASING TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT